Pernah merasa ritme kerja tim Anda menurun sejak bekerja dari rumah? Jika iya, Anda tidak sendirian. Tantangan work from home (WFH) memang bukan sekadar koneksi internet, tapi juga soal perilaku kerja dan manajemen waktu.
Cara meningkatkan disiplin karyawan WFH menjadi hal penting yang harus dicari solusinya oleh perusahaan. Disiplin yang menurun bisa berdampak pada produktivitas hingga target bisnis Anda. Maka dari itu, yuk kita bahas strategi yang benar-benar terbukti efektif dan realistis untuk diterapkan!
Cara Meningkatkan Disiplin Karyawan WFH
Saat bekerja dari rumah, banyak distraksi yang sulit dikontrol. Tidak adanya pemantauan langsung juga membuat sebagian karyawan terlena. Akibatnya, jam kerja menjadi fleksibel tanpa batas, tapi output tak kunjung selesai.
Untuk itu, penting bagi Anda sebagai perusahaan memahami cara meningkatkan disiplin karyawan WFH secara menyeluruh. Nah, berikut beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk menjaga ritme kerja tim jarak jauh tetap optimal dan disiplin:
1. Tetapkan SOP yang Jelas dan Realistis
Disiplin tidak akan tercipta tanpa aturan dasar yang tegas dan mudah dipahami. Penting bagi perusahaan untuk menetapkan SOP (Standard Operating Procedure) khusus kerja jarak jauh.
SOP ini bisa mencakup jam kerja aktif, waktu pelaporan, metode pelaporan, serta ekspektasi harian dan mingguan. Pastikan aturannya realistis dan fleksibel agar tidak menambah beban karyawan. SOP yang baik menjadi panduan sekaligus pengingat tanggung jawab kerja.
2. Buat Sistem Presensi yang Konsisten
Meski tidak tatap muka, kehadiran tetap perlu dipantau. Maka, penting untuk membuat sistem presensi yang bisa dijalankan dari jarak jauh dan disepakati bersama.
Misalnya, dengan mencatat jam mulai dan selesai kerja secara mandiri, mengisi laporan kehadiran harian, atau mengunggah ringkasan pekerjaan secara rutin. Konsistensi dalam pencatatan akan membantu menumbuhkan kesadaran waktu dan tanggung jawab.
3. Terapkan Budaya Kerja Berbasis Hasil
Mengawasi waktu kerja terlalu ketat tidak efektif dalam skema WFH. Alih-alih menuntut jam kerja panjang, perusahaan sebaiknya beralih ke sistem kerja berbasis output atau hasil.
Gunakan target-target yang terukur, seperti penyelesaian proyek, capaian mingguan, atau indikator performa yang disepakati. Ketika karyawan memahami bahwa hasil kerjanya dinilai secara nyata, mereka akan lebih termotivasi untuk disiplin dan bertanggung jawab.
4. Lakukan Monitoring dan Evaluasi Secara Terjadwal
Evaluasi berkala penting untuk menjaga kedisiplinan tetap terarah. Tetapkan jadwal monitoring yang jelas (bisa mingguan atau dua mingguan) untuk meninjau kehadiran, produktivitas, dan tantangan yang dihadapi.
Hindari pendekatan yang bersifat mengintimidasi. Sebaliknya, gunakan evaluasi sebagai momen diskusi dan pembinaan. Karyawan akan lebih terbuka dan merasa dihargai jika pendekatannya bersifat suportif.
5. Bangun Komunikasi yang Terbuka dan Aktif
Komunikasi adalah kunci dalam tim yang bekerja jarak jauh. Karyawan harus tahu ke mana harus bertanya, melapor, atau berdiskusi jika mengalami hambatan kerja.
Pastikan ada jalur komunikasi yang jelas antara anggota tim dan atasan. Pertemuan singkat harian atau mingguan bisa membantu menyamakan ritme kerja dan memperkuat koneksi antartim. Komunikasi yang lancar mendorong karyawan lebih disiplin karena merasa lebih terhubung secara emosional.
6. Tumbuhkan Rasa Kepemilikan terhadap Pekerjaan
Disiplin tidak hanya datang dari pengawasan, tapi juga dari rasa tanggung jawab. Maka, penting untuk mendorong karyawan memiliki sense of ownership terhadap tugasnya.
Libatkan mereka dalam penentuan target atau rencana kerja, beri ruang untuk berpendapat, dan hargai pencapaian kecil sekalipun. Ketika karyawan merasa pekerjaannya berarti, mereka akan lebih mudah menjaga disiplin dan integritas.
Cara meningkatkan disiplin karyawan WFH tidak hanya bergantung pada teknologi, tapi juga pendekatan manajemen yang lebih manusiawi. Kombinasikan sistem yang jelas dengan komunikasi yang terbuka, agar produktivitas tim tetap terjaga, di mana pun mereka bekerja.
Sebagai perusahaan, Anda juga bisa mengintegrasikan solusi berbasis teknologi untuk membantu kontrol ini. Salah satunya adalah aplikasi seperti iPresens, yang mendukung presensi digital, pencatatan data yang transparan, dan fleksibilitas untuk berbagai tim kerja!