Banyak karyawan, terutama yang baru pertama kali bekerja, sering merasa bingung saat menerima slip gaji. Seringkali ada perbedaan antara angka gaji yang disepakati saat wawancara dengan jumlah akhir yang diterima di rekening atau take home pay. Kebingungan ini biasanya muncul dari ketidakpahaman mengenai komponen pendapatan.
Memahami perbedaan antara gaji pokok vs. tunjangan adalah langkah fundamental untuk menciptakan transparansi finansial, baik bagi karyawan maupun bagi departemen HRD yang mengelolanya.
Apa Itu Gaji Pokok?
Gaji pokok adalah upah dasar yang dibayarkan kepada karyawan sebagai imbalan tetap atas pekerjaan yang dilakukannya. Besaran gaji pokok telah disepakati oleh kedua belah pihak (perusahaan dan karyawan) dalam perjanjian kerja atau kontrak.
Angka ini bersifat tetap dan umumnya menjadi dasar untuk perhitungan komponen gaji lainnya, seperti perhitungan upah lembur, pesangon, atau iuran BPJS Ketenagakerjaan.
Apa Itu Tunjangan?
Tunjangan adalah komponen pendapatan tambahan yang diberikan perusahaan kepada karyawan di luar gaji pokok. Tunjangan berfungsi sebagai pelengkap untuk mendukung kesejahteraan, kinerja, atau kebutuhan khusus karyawan.
Sifatnya bisa beragam. Ada Tunjangan Tetap (diberikan rutin bersama gaji, tidak dipengaruhi kehadiran, contoh: tunjangan jabatan) dan Tunjangan Tidak Tetap (diberikan berdasarkan kondisi tertentu, contoh: tunjangan transportasi atau tunjangan makan yang dihitung per kehadiran).
Perbedaan Utama Gaji Pokok vs Tunjangan
Untuk memperjelas, berikut adalah perbedaan mendasar antara kedua komponen tersebut.
1. Sifat Komponen
-
Gaji Pokok: Adalah komponen inti atau upah dasar yang wajib ada dalam struktur gaji.
-
Tunjangan: Adalah komponen tambahan atau pelengkap yang kebijakannya berbeda beda di setiap perusahaan.
2. Sifat Pemberian
-
Gaji Pokok: Bersifat tetap dan pasti, jumlahnya tidak berubah ubah selama tidak ada penyesuaian gaji baru.
-
Tunjangan: Bisa bersifat tetap (misal tunjangan keluarga) atau tidak tetap (misal tunjangan kinerja atau tunjangan kehadiran) yang jumlahnya bisa bervariasi setiap bulan.
Baca juga: Cara Menghitung Pesangon Karyawan Sesuai Undang Undang
3. Dasar Perhitungan
-
Gaji Pokok: Seringkali menjadi acuan atau dasar untuk menghitung komponen lain (contoh: upah lembur atau iuran pensiun).
-
Tunjangan: Umumnya tidak menjadi dasar perhitungan komponen lain, kecuali tunjangan tetap tertentu sesuai kebijakan perusahaan atau regulasi.
Bagaimana Cara Menghitungnya?
Secara sederhana, Gaji Kotor (Gross Salary) karyawan didapat dengan menjumlahkan kedua komponen ini sebelum dipotong oleh komponen pengurang.
Rumus: Gaji Kotor = Gaji Pokok + (Tunjangan Tetap + Tunjangan Tidak Tetap)
Dari Gaji Kotor inilah kemudian dikurangi berbagai potongan, seperti PPh 21, iuran BPJS, atau angsuran pinjaman (jika ada), untuk menghasilkan Gaji Bersih atau Take Home Pay yang diterima karyawan.
Memahami perbedaan antara gaji pokok dan tunjangan menjadi fondasi utama bagi HR dalam memastikan proses administrasi berjalan akurat dan transparan. Dengan pemahaman yang jelas terhadap kedua komponen ini, perusahaan dapat meminimalkan potensi kesalahpahaman sekaligus membangun kepercayaan yang lebih solid antara karyawan dan manajemen.
Selain itu, hal tersebut juga perlu didukung dengan adanya software payroll yang baik agar perhitungan gaji tidak memakan waktu dan berisiko terjadi human error. Karena itu, penggunaan aplikasi perhitungan gaji otomatis menjadi kebutuhan penting untuk memastikan setiap detail penggajian tercatat dengan benar.
Di sinilah iPresens hadir sebagai solusi. Tidak hanya menyediakan fitur absensi yang praktis, iPresens juga telah terintegrasi dengan sistem penggajian yang lengkap. Semua komponen pendapatan, mulai dari gaji pokok, tunjangan, hingga potongan dapat dihitung secara otomatis sehingga HR dapat bekerja lebih efisien.
Dengan iPresens, perusahaan dapat mengelola administrasi karyawan secara lebih mudah, cepat, dan akurat. Coba iPresens sekarang untuk kelola sistem HR yang lebih praktis dan akurat!
